Dibalik Seragam Putih, Kisah Dokter Spesialis Kerjasama PTAR Yang Menginspirasi

Terbaru212 Dilihat

GeraiMedia. com-Tapsel

DIRUANG tunggu yang penuh dengan kekawatiran dan harapan, seorang dokter spesialis
berdiri sebagai pilar harapan bagi setiap pasien yang datang. Dibalik seragam putih tersimpan
banyak kenangan yang cukup mengispirasi, dedikasi, kepedulian dan pengorbanan. Dia adalah dr Syahreza Hasibuan Sp A (dokter spesialis anak) yang rela mengabdikan diri di Puskemas di
pelosok desa jauh dari kota, di kala dokter spesialis banyak memilih hidup di kota dan bertugas di rumah sakit yang honornya besar.

Dalam dunia medis yang penuh dengan tantangan dan tekanan, seorang dokter spesialis tidak
hanya hanya menyembuhkan penyakit, tetapi juga menyentuh jiwa pasien dengan kehangatan
dan pengertian. Sahreza adalah dokter spesialis yang memenuhi kriteria itu. Dia adalah salah
satu dari 3 dokter spesialis yang di hadirkan PT Agincourt Resources (PTAR), perusahaan yang
mengelola Tambang Emas Martabe untuk mengabdi di daerah pelosok yang tidak hanya
melayani pasien dari desa lingkar Tambang.

Dalam keseharian dokter Sahreza menunggu pasien di ruangan khusus pelayanan Puskemas
Batang Toru. Dan sekali-kali turun memastikan kesehatan warga masyarakat di pedesaan.
Hampir setiap hari pelayanan di Puskemas Batang Toru ini ramai, utamanya anak dan balita
yang membutuhkan pertolongan dari dokter Sahreza. Penyakit ringan dan berat tidak dibedakan
dalam pelayanan gratis dokter spesialis yang di bayar oleh Tambang Emas Martabe ini.

Menurut sejumlah keluarga pasien, mereka sangat beruntung punya dokter spesialis.Selama ini
mereka hanya mendapat pelayanan kesehatan dari dokter umum dan bidan desa yang di
tempatkan di desa-desa. Kehadiran dokter spesialis dalam program pemberdayaan masyarakat sektor kesehatan PTAR telah menurunkan angka sakit di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

“ISPA adalah penyakit yang umum di tangani, alhamdulillah ada penurunan kasus sejak dua
tahun program ini berjalan,”ujar dr. Sahreza saat ditemui belum lama ini.

Dampak Emosional dan Keterlibatan Masyarakat

Refleksi tentang dampak emosional dari kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar,
menjadi satu harapan baru dari lahirnya program pemberdayaan masyarakat Tambang Martabe.
Upaya untuk membangun kesadaran dan aksi kolektif dalam menanggapi tantangan ini.

Manager Community Development PT Agincourt Resources Rohani Simbolon, menyatakan bahwa dokter Spesialis merupakan wujud komitmen perusahaan dalam bidang kesehatan yang mencakup desa- desa yang memiliki akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan seperti rumah sakit.

“Ini bagian dari program pemberdayaan masyarakat dari sector kesehatan dan penerapan asfek ESG untuk pertambangan berkelanjutan,”katanya.

Kehadiran tiga dokter spesialis di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Menjadi modal dasar dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Program ini merupakan kerja sama antara PT Agincourt Resources, Dinas
Kesehatan Tapanuli Selatan, dan RSUD Tapanuli Selatan. Dari digulirnya program
pemberdayaan masyarakat ini telah memberikan perubahan siknifikan terhadap kesehatan
masyarakat.

Rohani Simbolon mengatakan setidaknya dari program pemberdayaan masyarakat ini telah memberikan pelayanan gratis kepada 143 warga, termasuk ibu hamil, bayi, balita, lansia, dan warga usia produktif sebagaimana dicanangkan di Angkola Selatan belum lama ini. Dikatakan dari pemeriksaan oleh dokter spesialis, berbagai diagnosa kesehatan ditemukan, antara lain cerebral palsy pada 2 balita, tuberculosis kelenjar, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
scabies, batu empedu, batu ginjal, dan infertilitas.

Pelayanan tiga dokter spesialis ini telah rutin dilakukan di Puskesmas Batang Toru, dengan melayani masyarakat dari Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru. Untuk mencapai lebih banyak masyarakat, PT Agincourt Resources (PTAR) telah memperluas program ini ke kecamatan lain mulai bulan Februari 2023 yang lalu.

“Desa Bandar Tarutung di Kecamatan Angkola Sangkunur, Desa Biru di Kecamatan Aek Bilah, dan Desa Simarpinggan di Kecamatan Angkola Selatan
menjadi bagian dari perluasan pengobatan gratis oleh dokter spesialis ini,”kata Rohani.

Dia juga menjelaskan bahwa pengobatan gratis tapsel memiliki tiga dokter spesialis, yaitu dr. Syahreza Hasibuan Sp.A (dokter spesialis anak), dr. Ryan Andrian, SP.OG
(dokter spesialis kandungan), dan dr. Abdus Somad Harahap, Sp.PD (dokter spesialis penyakit
dalam).

Program ini mendapat support dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, Rudi Iskandar Harahap,
memberikan apresiasi atas program ini. Menurutnya , pengobatan gratis, serta pelayanan dari dokter kerjasama tambang ini sangat bermanfaat besar bagi kesehatan masyarakat.

Ia berharap bahwa masyarakat yang telah diperiksa oleh dokter spesialis dan mengetahui kondisi kesehatan mereka dapat melanjutkan pengobatan hingga pemulihan dan kesehatan fisik yang optimal. Tidak itu saja selain program pengobatan gratis dokter spesialis, PTAR juga telah meluncurkan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) pada 26 Mei 2023.

“Program ini bertujuan untuk menangani dan memulihkan anak-anak yang mengalami stunting di empat desa di Kecamatan Batang Toru, yaitu Desa Wek III, Desa Wek IV, Desa Hutagodang, dan Desa Sipenggeng.”Kegiatan seperti ini patut kita dukung, dan apresiasi,”ujar Rudi.

Rudi juga menjelaskan bahwa dengan program pemberdayaan masyarakat sektor kesehatan punya dampak siknifikan dalam penurunan kasus stunting di Tapanuli Selatan, di mana saat ini terdapat 114 anak yang mengalami stunting. “PTAR telah membantu menangani anak-anak dengan masalah gizi buruk dan stunting sejak 2016,”katanya.

PTAR telah memberikan dukungan berupa susu, vitamin, dan pemeriksaan dokter secara reguler
selama 6 bulan kepada tujuh anak yang terdiagnosis mengalami stunting dan gizi buruk.
Dukungan lainnya juga diberikan oleh puskesmas dan pihak desa dalam bentuk makanan ringan
bergizi dan bantuan makanan tambahan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Satgas Stunting Tapanuli Selatan, Abdul Latif Lubis, bahwa
Program Pemberdayaan Masyarakat sektor kesehatan PTAR termasuk program BAAS
menurutnya sangat berdampak siknifikan bagi peningkatan kesehatan masyarakat. “Kita sangat
mengapresiasi keseriusan PTAR dalam menangani stunting, dan juga kesehatan masyarakat
dengan menghadirkan dokter spesialis,”katanya.

“Pemerintah menyarankan bantuan minimal di angka Rp450.000 per anak asuh per bulan,
sementara PTAR mengalokasikan Rp2 juta per anak asuh ditambah lagi pemeriksaan dokter
secara reguler. Ini bantuan yang sungguh fantastis,” tambahnya.

Harapan dan Inspirasi

Pesan optimis dari Sang dr Sahreza buat masyarakat sekitar tentang harapan dan perubahan yang mereka ingin lihat di masa depan. Alasan menerima kerjasama dengan PTAR dalam pelayanan masyarakat memiliki nilai tersendiri. Dokter spesialis seperti dirinya tidak hanya sebatas
mendapatkan tambahan honorium dari PTAR tapi dampak yang ditimbulkan dari program ini
sangat besar bagi kesehatan masyarakat.
“Kesehatan anak dapat terpantau sejak dini, mereka adalah generasi bangsa yang kesehatannya diperhatikan,”ujar Sahreza.

Kehadiran dokter spesialis di desa membuat warga lebih aktif memeriksakan kesehatan anak-
anaknya. Jadi tidak heran pelayanan di ruangan kesehatan anak di Puskesmas Batang Toru
selalau ramai.

“ Berobat ke dokter spesialis, kesembuhan lebih efektif, ”ujar Tuti salah salah satu pasien dari desa Huta Raja, Kecamatan Muara Batang Toru.

Dia adalah salah satu pasien dari
desa yang cukup jauh dari Puskemas Batang Toru. Namun itu dilakukan demi berobat langsung
pada dokter Sahren, dokter spesialis anak waktu itu.

Dia berharap program pemberdayaan masuarakat sektor kesehatan ini terus berlanjut. Karena
dampak kesehatan bagi anak pastinya semakin baik.(Ikhwan Nasution/ Wartawan tinggal di Padangsidimpuan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *