GeraiMedia.com – Tapsel. Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) Batu Jomba kini menjadi sorotan utama bukan hanya karena kondisinya yang memprihatinkan, tetapi juga karena dampaknya yang meresahkan bagi banyak pihak.
Pengamatan media, Senin (16/9/2024), Jalan yang menghubungkan Medan dan Padangsidimpuan ini, dikenal karena kemiringan tajam dan permukaan berlumpur, semakin sulit dilalui dan kini bahkan nyaris tak dapat diakses oleh kendaraan.
Masalah ini bukanlah hal baru; kerusakan pada jalan ini telah menjadi isu kronis selama puluhan tahun, didorong oleh kondisi tanah yang labil dan gerakan sesar aktif. Kendati pemerintah pusat berusaha memperbaikinya secara berkala, setiap upaya tampaknya sia-sia karena jalan ini terus-menerus rusak kembali.
Pada 5 Juli 2024, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu mengirimkan surat mendesak kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang situasi tersebut. Surat tersebut mendorong Kementerian PUPR untuk mengirimkan Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Nyoman Suaryana, untuk meninjau langsung kondisi Batu Jomba.
Kunjungan Nyoman dan timnya mengungkapkan betapa parahnya kerusakan jalan ini. Pemerintah berencana untuk merelokasi sepanjang 34 kilometer dari Silangge Sipirok ke Simangumban Taput dengan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 2,7 triliun. Namun, masalah anggaran dan pembebasan lahan menyulitkan realisasi proyek ini, yang mungkin baru bisa terlaksana dalam lima tahun mendatang.
Bupati Dolly Pasaribu menekankan betapa pentingnya Jalan Batu Jomba sebagai jalur arteri utama di Sumatera yang vital. Sementara itu, Ketua PWI Tabagsel, Khodir Pohan, mendesak jurnalis untuk terus mengangkat isu ini agar mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
Kondisi jalan yang memprihatinkan tidak hanya mengakibatkan kemacetan parah dan gangguan transportasi, tetapi juga membuka peluang bagi praktik pungutan walaupun ada yang berhati baik pula membantu. Beberapa warga memanfaatkan situasi dengan mengambil keuntungan membantu menaikkan kendaraan dengan cara menarik. Biaya tinggi untuk melintasi jalur tersebut, bahkan pengemudi bisa membayar hingga Rp 300 ribu untuk penarikan kendaraan.
Dengan Pilkada Sumut 2024 yang semakin dekat, harapan tinggi diletakkan pada calon gubernur untuk menuntaskan masalah ini. Berharap calon-calon seperti Bobby Nasution – Surya dan Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala dapat menawarkan solusi yang konkret dan efektif.
Jalinsum Batu Jomba bukan sekadar jalan; ia adalah urat nadi ekonomi dan mobilitas warga di Sumatera Utara. Sudah saatnya semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat, bersinergi untuk mengatasi masalah yang telah bertahun-tahun berlarut-larut ini. Semoga!