Polisi: Menegakkan Keadilan dan Ketertiban dengan Dedikasi Tidak Anti Kritik 

Berita Utama, Opini652 Dilihat

ARTIKEL Ikhwan Nasution, S. Sos, M. Sos

Tugas polisi memiliki dedikasi yang tinggi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Setiap hari, Polres Kota Padangsidimpuan aktif melaksanakan kegiatan yang tidak lepas dari sorotan media, mulai dari sosialisasi bahaya narkotika hingga tips keamanan bagi warga.

Jadi polisi tidaklah mudah. Mereka harus berjuang melawan peredaran narkoba, kemaksiatan, menjaga keamanan masyarakat, serta menertibkan arus lalu lintas. Sebagai institusi yang diberi kewenangan oleh negara, polisi memiliki tanggung jawab besar.

Kapolres Kota Padangsidimpuan, AKBP Dudung Setyawan, tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga terlibat langsung dengan masyarakat, seperti menjadi pembina upacara di SMA N 7 Padangsidimpuan. Dalam kesempatan itu, beliau mengajak siswa untuk menjauhi narkoba dan menjadi individu yang berprestasi.

AKBP Dudung Setyawan turut turun langsung berinteraksi dengan warga masyarakat dan menjadi pembina upacara  di SMA N 7 Padangsidimpuan, Senin (10/6/2024). Kapolres memotivasi para siswa untuk menjadi siswa yang berprestasi, memiliki budi pekerti yang baik dan menjauhi narkoba. Kegiatan seperti ini mereka sebut dengan jargon “SANTABI” yaitu selaras, aman tampil baik, dengan tujuan memberikan motivasi kepada anak-anak agar giat belajar demi cita-cita.

Program “SANTABI” (Selaras, Aman, Tampil Baik) menjadi salah satu inisiatif Polri untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Tidak hanya itu, para perwira jajaran Polres juga turut terlibat dalam kegiatan yang melibatkan ulama dan tokoh masyarakat, sebagai bentuk komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa citra polisi seringkali tercoreng oleh ulah oknum-oknum tertentu. Meskipun demikian, Polri terus berusaha memperbaiki citranya dengan melibatkan masyarakat dan menggunakan media internal sebagai sarana untuk menyampaikan berita positif.

Kritik terhadap kinerja polisi memang tidak dapat dihindari, namun hal ini tidak membuat mereka berhenti berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan menjaga dedikasi, integritas, dan keterbukaan terhadap masukan dari masyarakat, polisi terus berupaya memperbaiki kinerjanya demi kesejahteraan bersama.

Narkoba menjadi bintang tren tofik pembahasan dimana-mana. Informasi seperti ini cepat berkembang lihat saja wawancara seorang reporter televisi si media nasional bahwa peredaran narkoba di lapas yang diduga sengaja disusupi. Benar tidak wallahu wa’lam dari penjelasan dari sumber bahwa narkoba itu masuk ke lapas untuk memenuhi kebutuhan dan juga untuk di bisnis kan dari dalam lapas. Dari hasil yang diperoleh aliran dananya mengalir ke mana-mana semoga hal itu tidak terjadi demi menjaga citra penegakan hukum.

Begitu juga pengedar dan pemakai di masyarakat itu pasti banyak sekali. Yang terjaring hanya satu dua saja dan sulit mendapat kabar berita para bandar-bandar besar telah ditangkapi. Dan ini ibarat pepatah patah satu tumbuh seribu. Jadi ibarat jamur usai di panen lalu tumbuh lagi. Silih berganti.

Mengutip  “Strategi yang digunakan oleh Humas Polres Lhokseumawe untuk membentuk citra positif (Anismar,2018), antara lain mengadakan musyawarah atau rapat, menggunakan publikasi media, dan menerapkan IMM (Intelijen Multimedia Manajemen) sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pembentukan citra positif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa polisi menghadapi tantangan besar dalam mengubah berita negatif menjadi berita positif.

Oleh karena itu, dalam upaya membentuk citra, polisi lebih memilih menggunakan media internal. Dalam pemberitaannya, Polres Lhokseumawe menerapkan strategi Counter Opini, yaitu dengan menggantikan berita negatif dengan berita-berita positif yang dibuat secara maksimal dan dipublikasikan ke media. Peran dan fungsi kehumasan berfokus pada pengelolaan media. Keterlibatan langsung praktisi humas Polres dengan masyarakat belum sepenuhnya bisa dianggap sebagai upaya efektif dalam pembentukan citra positif.

Di era digital seperti sekarang ini masyarakat bisa memahami mana tugas mulia mana tugas settingan yang harus menjadi perhatian serius kepolisian Republik Indonesia (RI).

Meskipun sering kali dikritik, tapi banyak juga yang mengapresiasi kinerja polisi. Mereka tidak boleh menghindari kritik, namun juga tidak boleh menyombongkan diri saat mendapat pujian. Sebagai polisi yang baik, dedikasi dan integritas adalah kuncinya.

Dalam mengemban tugasnya, polisi perlu memperhatikan aspek-aspek, keadilan dengan menegakkan hukum dengan adil dan tanpa diskriminasi, keterbukaan terhadap kritik dan masukan dari masyarakat untuk terus memperbaiki kinerja, kedekatan dengan masyarakat dengan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat untuk mendukung upaya penegakan hukum, profesionalisme bertindak sesuai dengan kode etik dan standar profesionalisme yang tinggi dan juga pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan efektivitas dalam tugas penegakan hukum.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap tindakan, polisi dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan menghasilkan dampak positif dalam menjaga ketertiban dan keamanan bersama-sama. Semoga.(Penulis adalah wartawan tinggal di Kota Padangsidimpuan)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *