GeraiMedia.com- Padangsidimpuan. Budaya gotong royong masih kuat terpatri di kalangan warga Mompang, Kecamatan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Rabu (11/9/2024). Rumah korban kebakaran sebulan lalu kini telah dibangun kembali. Meskipun terbuat dari papan, pemilik rumah, Ali Akbar Hasibuan, merasa sangat bersyukur kendati kondisinya belum selesai.
Kesedihan dan kebahagiaan bercampur saat air mata tak tertahan sebagai ungkapan rasa syukurnya terhadap kepedulian warga. Rumah papan yang dibangun dengan semangat gotong royong kini hampir selesai. “Alhamdulillah, sudah hampir selesai,” ujar Ali Akbar Hasibuan.
Ali Akbar menceritakan bahwa awalnya warga merencanakan untuk membangun kembali rumah yang hangus terbakar. Mereka bergotong royong menyiapkan bahan material kayu, tidak membelinya dari pedagang kayu, melainkan mengambilnya dari kebun rakyat. Kayu yang digunakan adalah kayu olahan yang dibuat menjadi papan dan balok untuk konstruksi rumah.
“Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai sekitar Rp200 juta,” ujar Asrul Hanid Hasibuan. Menurutnya, kerugian tersebut kini terasa terbayar dengan adanya bantuan dari masyarakat dalam bentuk gotong royong.
Seorang warga, Eddi Rubianto Harahap, menyatakan, “Kami telah bergotong royong selama seminggu untuk membangun kembali rumah yang terbakar. Beberapa di antara kami yang terlibat adalah Sabtu Ritonga, Pangidoan Harahap, Syafartiwi Harahap, Ali Monang Siregar, Rudin Siregar, Soripada Harahap, Hotnatua Siregar, Sokeman Harahap, dan Sulpa Siregar.” Mereka bekerja tanpa imbalan, didorong oleh kepedulian terhadap kondisi ekonomi korban kebakaran.
Selain berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk warga korban bencana, partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan untuk meringankan beban warga yang tertimpa musibah.
Soripada Harahap menambahkan, “Kami merasa kasihan melihat kesulitan ekonomi keluarga korban kebakaran, sehingga kami memutuskan untuk membangun satu unit rumah terlebih dahulu.”
Pangidoan Harahap juga menegaskan bahwa budaya gotong royong, yang merupakan tradisi pendahulu, kembali dihidupkan saat ini. “Gotong royong seperti ini patut dicontoh oleh desa-desa lain, karena merupakan bagian dari adat istiadat setempat,” ujarnya.
Namun, masyarakat masih sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah desa, kecamatan, maupun kota. Mereka berharap pemerintah segera memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.