Ketua PMI Paluta: Kita Sudah Sangat Butuh UTD

 

GeraiMedia.Com-Padangsidimpuan. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Tohong Pangondian Harahap sebut Unit Transfusi Darah (UTD) sudah sangat dibutuhkan di Kabupaten Paluta.

“UTD kita belum ada sampai sekarang, kita sudah sampaikan kepada pemerintah daerah, kepada DPRD, mudah-mudahan di dengarkan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu DPRD, maupun bapak Bupati Paluta, agar UTD ini bukan hanya ucapan belaka, tidak ada karya nyatanya,” kata Ketua PMI Paluta Tohong P Harahap dalam podcast Kombur yang ditayangkan di YouTube Dalto, Senin (17/6/2024).

Kebutuhan UTD itu menurutnya, mengingat selama ini PMI Paluta masih bergantung pada PMI Tapanuli Selatan (Tapsel) dalam hal penyelenggaraan donor darah hingga pendistribusian darah di Paluta.

“Stigma darah ini tidak lagi harus ke Tapsel dulu, penjemputan itu dari kota Padangsidimpuan ke Gunungtua itu membutuhkan waktu 6 jam, dan membutuhkan biaya,” ujarnya.

Ia menambahkan, beberapa daerah di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) bahkan rata-rata sudah memiliki UTD dalam pengelolaan kebutuhan darah di daerah tersebut.

“Di daerah lain saya lihat, seperti di tetangga kita, Padang Lawas (Palas), sudah ada UTDRS (Unit Transfusi Darah Rumah Sakit) namanya, kita sudah berulangkali menyampaikan kepada pemerintah walaupun kita miris juga tidak ada anggaran dan sebagainya, apa boleh buat, walaupun seperti itu kita semangat juga,” ungkapnya.

Tohong menambahkan, selama ini pemerintah daerah sudah membantu dan memfasilitasi PMI di Kabupaten Paluta, namun menurutnya harus lebih ditingkatkan lagi.

“Pemerintah juga memperhatikan kita, bukan berarti mereka hari lepas tangan menutup sebelah mata kepada kita, tidak. Mereka tahu PMI memang orang-orang yang mumpuni bergerak dibidang kemanusiaan,” ucapnya.

Lebih lanjut Tohong mengharapkan, PMI tidak disangkutpautkan dengan politik, karena PMI merupakan organisasi kemanusiaan.

“Ini bukan jabatan politik, PMI tidak ada jabatan politik, artinya saya menggugah kepada pemerintah kabupaten, bukan berarti kita ini kecewa, kita menginginkan UTD ini disegerakan, urgent-nya itu. Karena persoalan nyawa, ketika nyawa ini tertolong, mudah-mudahan doa yang kita tolong itu, waduh luar biasa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *