ARTIKEL Dr Suheri Harahap, M Si
Mari bersatu untuk kesejahteraan di Tabagsel. Upaya kedepan lahir LEMBAGA ADAT di setiap Kabupaten yang diakui Pemerintah Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan dan Desa. Seperti Lembaga Adat Tapanuli Selatan, Lembaga Adat Padangsidimpuan, Lembaga Adat Padang Lawas Utara, Lembaga Adat Padang Lawas dan Lembaga Adat Mandailing Natal.
Mari kita lihat problematika kehadiran investor lokal, nasional, internasional. Tabagsel tentu membutuhkan investasi dalam dan luar negeri. Tetapi kehadiran investasi seakan belum menggembirakan dan memberi dampak kesejahteraan bagi masyarakat sekitar termasuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) begitu juga potensi kekayaan alam Tabagsel butuh sentuhan pemimpin untuk memberhasilkan ekonomi masyarakat lewat peningkatan incame perkapita. Potensi kekayaan alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatnya. Apa yang terjadi sejak tahun 1990 an masuknya perkebunan di Tabagsel, ribuan tenaga kerja suku Nias, suku Jawa? Adakah suku Angkola, suku Mandailing menjadi pekerja buruh, mandor, humas atau maneger?
Salah satu contoh adalah bagaimana kondisi Pasma bagi masyarakat sekitar perkebunan sawit dan bagaimana UMKM. Seperti apa konsesi perusahaan? Kehadiran perusahaan-perusahaan perkebunan sawit bisa meresahkan jika pemerintah setengah hati membela kepentingan masyarakat. Lihatlah contoh di Kabupaten Mandailing Natal ada beberapa perkebunan besar seperti PT. SAGO, PT. GRUTI, PT. S3, PT. USU, PT. RENDI, PTPN IV, PT. RMM (Rimba Mujur Mahkota) dll, bagaimana dengan Plasmanya? Informasi dari tokoh adat Natal baru PT. SAGO yang sudah mulai bagus memberi konsep Plasma dari jumlah masyarakat pembagian 60 : 40 (ada yang dapat 1 ha, 1,5 ha, 2 ha).
Saya mengajak masyarakat Natal menuju KABUPATEN MANDAILING PESISIR (MESIR), bisa mendorong terus kemajuan daerah di Kecamatan Natal. Saya akan mengajak LEMBAGA ADAT NATAL untuk berjuang memajukan eksistensi masyarakat adat di Natal memperoleh haknya atas Plasma dan kewajiban 2-4 % CSR untuk pendidikan, rumah ibadah dan UMKM. Pendidikan adalah pintu gerbang kemajuan masyarakat adat, mendorong kemajuan lembaga pendidikan di Natal, ada berapa sekarang 1 SMA negeri, MAN. Mungkin sudah layak ada sekolah tinggi dan fasiltas pendidikan dan kesehatan yang lebih baik termasuk infra struktur kesehatan. Banyak tokoh-tokoh Pantai Barat semoga ikhtiar memajukan potensi ini terus dikembangkan belum lagi kita gali sejarah heritage di daerah ini luar biasa kekayaan alamnya ada juga emas, walet dll bisa menyumbang PAD dan kemajuan di tahun 2045.
Bagaimana dengan Tapanuli Selatan khususnya daerah Angkola? Mari kita lihat masuknya investasi perkebunan di Angkola Selatan, Lembaga Adat Angkola Barat, Lembaga Adat Angkola Jae, Batang Toru, Angkola Sangkunur, Muara Batang Toru dll. Ada PT. ANZ, PT. MIR, PT. SKL, PTPN III. Bagaimana dengan Plasmanya? Saya mengajak masyarakat adat agar bersatu melahirkan satu Lembaga Adat yang kuat didukung Pemkab Tapsel kedepan oleh Bupati mendengar aspirasi masyarakat adat. Ada Lembaga Adat Batang Toru, Lembaga Adat Angkola Selatan, Lembaga Adat Sangkunur, Lembaga Adat Muara Upu.
Bahkan juga lahir Lembaga Adat Sipirok SDH dll membela masyarakat sekitar PLTA dan tanah-tanah yang dimanfaatkan pengusaha kayu seperti ancaman masuknya PT. TPL (Toba Pulp Lestari). Satu konsep bersama sebuah lembaga adat berbadan hukum yang dibentuk masyarakat adat Tapsel bahkan kedepan program Lembaga Adat membentuk UMKM dan Koperasi untuk memperkuat ekonomi masyarakat Tapsel, mendorong hilirisasi pertanian dan memperkenalkan oleh-oleh khas Tabagsel (kopi, salak, dodol, kripik sambal, dll, kalau perlu melarang/membatasi masuknya Indomaret, jangan semua kebijakan Pemerintah Daerah memberi kemudahan seperti pasar bebas, belum siap masyarakat berkompetisi perlu desaign keberpihakan lewat intervensi affirmatif (affirmative policy) di Tabagsel.
Kedepan juga di Paluta dan Palas lahir lembaga adat yang bersinergi dengan pemerintah daerah dan menguatkan ekonomi kedaerahan Tabagsel maju dan bangkit untuk kesejahteraan.
========
(Penulis adalah Ketua Lembaga Adat Tabagsel-Sumut-Indonesia/,Ketua PESSUMARI (Perkumpulan Suku-Suku dan Marga-Marga Indonesia Tabagsel), Ketua DPD UKM IKM Nusantara Kabupaten Tapanuli Selatan)
==========