Memaknai Tahun Baru Islam 

Berita Utama, Opini433 Dilihat

ARTIKEL: H M Asroi Saputra

Tahun baru Islam, juga dikenal sebagai Hijriyah, adalah peringatan tahun baru dalam kalender Islam. Tahun baru Islam dimulai pada tanggal 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Tahun pertama dalam kalender Hijriyah dimulai pada peristiwa penting hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini dikenal sebagai Hijrah dan menandai awal kalender Islam.

Latar Belakang Hijrah Nabi 

Sekilas tentang latar belakang peristiwa hijrah Nabi adalah bahwa Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya menghadapi penindasan dan penganiayaan di Mekah karena ajaran Islam yang mereka sebarkan. Kaum kafir Quraisy, yang merupakan penguasa Mekah, sangat menentang ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. dalam beberapa riwayat perjalanan Hijrah Nabi ini menjadi standart strategi pergerakan masa kini, dimana orang muda seperti Ali Bin Abi Thalib, rela berkorban nyawa dengan tidur di tempat tidur Nabi sebelum hijrah, tentu resikonya adalah maut, Abu Bakar Siddiq yang menyertai perjalanan Nabi melewati jalan yang tidak biasa dari Mekkah ke Madinah, sehingga dikenal masyhur Gua Tsur sebagai tempat persembunyian Nabi, menggambarkan betapa pentingnya sosok orang tua bijaksana yang menyertai perjalanan kita, belum lagi penggembala domba yang merekayasa rute Nabi sehingga tidak diketahui oleh Kafir Quraisy. tentu kisah Hijrah ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam.

Seiring dengan meningkatnya penganiayaan di Mekah, sekelompok penduduk Madinah yang telah memeluk Islam mengundang Nabi Muhammad SAW untuk pindah ke kota mereka. Mereka menjanjikan perlindungan dan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin. Maka tepat pada tahun 622 Masehi hijrahpun dimulai. Perjalanan ini memakan waktu beberapa hari dan dilakukan secara diamdiam untuk menghindari pengejaran oleh kaum Quraisy.

Cara Memaknai Tahun Baru Islam

Kisah perjalanan Hijrah Nabi ini, tentunya memberikan dorongan yang kuat untuk kita agar lebih meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kita, serta pentingnya persaudaraan ummat Islam itu digelorakan. Sehingga dalam memaknai Tahun Baru Islam ini, kaum muslimin dan muslimat perlu untuk melakukan refleksi spritual, bahwa Tahun baru Hijriyah adalah waktu untuk introspeksi, dan perbaikan diri.

Umat Islam dianjurkan untuk mengingat pengorbanan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Karena peristiwa hijrah mengajarkan nilai-nilai kesabaran, keberanian, persaudaraan, dan keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Disamping itu, bahwa peristiwa hijrah ini adalah Awal Peradaban Islam, bahwa Hijrah menandai awal dari pembentukan masyarakat Islam yang pertama di Madinah, yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam yang besar dan berpengaruh.

Tahun baru Islam memperingati peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, yang merupakan titik balik penting dalam sejarah Islam. Penetapan kalender Hijriyah oleh Khalifah Umar bin Khattab memberikan umat Islam sistem penanggalan yang didasarkan pada peristiwa ini. Tahun baru Hijriyah adalah waktu yang penuh makna spiritual bagi umat Islam, yang mengingatkan mereka akan pentingnya nilai-nilai Islam dan perjuangan Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya.

=====

(Penulis adalah Kepala Kantor Urusan Agama Padangsidimpuan Utara, yang sedang mengikuti kuliah program doktor di UIN SU) 

=====

geraimedia.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya, pendidikan dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, merupakan pendapat pribadi/tunggal) penulis, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto penulis (minimal 700 px dalam format JPEG/posisi lanskap), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]

Editor

Ikhwan Nasution

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *