Masjid Al Wustho di Pasar Lama Tapsel, Membutuhkan Bantuan Dan Dukungan Ummat 

Berita Utama, Daerah697 Dilihat

GeraiMedia.Com-Batang Angkola. Pembangunan Masjid Al Wustho, yang terletak di Desa Pasar Lama, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan ini memasuki tahap krusial dengan kemajuan hampir 50 persen. Pembangunan ini membutuhkan dukungan lebih dari kaum Muslimin dan Muslimat agar bisa segera terwujud.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Wustho, Herman Nasution, bersama Kepala Desa Pasar Lama, Salman Paris, kepada Media, Selasa (23/7/2024), mengatakan, bahwa kondisi terkini pembangunan masjid ini telah menghabiskan biaya Rp1,8 miliar dan sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Biaya tersebut mencakup pembelian lahan dan penimbunan lokasi, karena masjid dibangun di atas areal persawahan.

“Sejauh ini, kami mengalami kendala dalam hal biaya. Oleh karena itu, kami memohon dengan hormat kepada seluruh kaum Muslimin dan Muslimat untuk memberikan bantuan sesuai kemampuan mereka, ” katanya.

Bagi yang ingin berpartisipasi, ada dua rekening yang dapat digunakan untuk menyumbang pada pembangunan masjid ini, yang pertama Rekening BRI 5334-01-023397-53-3 atas nama Panitia Pembangunan Masjid Al Wustho Desa Pasar Lama. Kemudian Rekening Bank Sumut 23802030035851 atas nama Panitia Pembangunan Masjid Al Wustho Desa Pasar Lama.

“Pembangunan masjid ini diinisiasi karena Masjid Al Wustho yang lama, berdiri sejak 40 tahun lalu, sudah tidak memadai lagi untuk menampung jamaah, terutama saat Sholat Jumat dan Idul Fitri. Areal perluasan juga tidak tersedia, “kata Herman.

Dia juga menjelaskan bahwa kebutuhan mendesak untuk masjid baru ini dipicu oleh dana awal sebesar Rp60 juta dari warga, ditambah infak Rp200 juta dari Hamjah Nasution, seorang putra Desa Pasar Lama yang kini tinggal di Jambi, serta sumbangan dari warga dengan kontribusi Rp200 ribu per kepala keluarga.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Tapsel pada Mei 2022, di mana bupati juga menyumbang Rp85 juta. Sejak saat itu, sumbangan terus berdatangan.

Panitia bersama warga juga sepakat memberikan upah harian kepada tukang sebesar Rp6 juta per minggu, sementara pengecoran dilakukan secara gotong royong. Minggu lalu, lebih dari seratus warga, baik ibu maupun bapak, turut serta dalam pengecoran bagian atas masjid, bekerja dari pukul 08:00 WIB hingga 21:00 WIB.

“Dari pagi hingga malam, seluruh warga berpartisipasi dalam pengecoran,” tambah Herman.

Warga berharap masjid yang baru dapat segera selesai. Setelah selesai, Masjid Al Wustho yang baru akan mampu menampung hingga 1.500 jamaah, dengan rincian 500 jamaah di dalam masjid dan 1.000 jamaah di teras serta halaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *