GeraiMedia.com- Medan. KOHATI Badko HMI Sumatera Utara mengadakan kegiatan berantai bersama 13 komunitas, di antaranya: Indonesia Membaca, Medan Membaca, Forum Indonesia Muda, FITRA Sumatera, Pos Bloc, Ngobrol Buku, Teater Rumah Mata, KOMPAK Sumut, Cerita Baik Foundation, The Neste, Rumah Baca Mandai, dan SPAK. Kegiatan Sinergi Perempuan Merdeka ini dilaksanakan di Pos Bloc, Medan, Sumatera Utara, Minggu (1/9/2024).
Tutut Wijayanti, Ketua Umum KOHATI Badko HMI Sumatera Utara, mengapresiasi kegiatan ini. Acara ini banyak dihadiri oleh perempuan-perempuan Sumatera Utara, khususnya yang berada di Kota Medan.
Tutut kemudian membuka talk show dengan tema “Perempuan Merdeka,” yang menghadirkan lima narasumber dari berbagai latar belakang. Mereka adalah: Siti Hawarina Simbolon, SM, selaku Founder Women In The Future; Anggi Maisyarah, MH, selaku politisi perempuan; Rizafanny Meutia, MM, selaku entrepreneur, dosen muda, dan mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi Candidat Doctor di Universitas Sumatera Utara; Annisah Octavi Sheren dari Komunitas Perempuan Hari Ini; serta Ar. Peranita Sagala, ST., MMPP, IAI dari Penyuluh Anti Korupsi SPAK.
Hingga hari ini, masih banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, sepanjang tahun 2024 tercatat 34.682 kasus. Gerakan dan kajian tentang perempuan merdeka ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran bahwa perempuan harus merdeka atas dirinya sendiri serta merasa nyaman dalam beraktivitas di lingkungan manapun.
Harapan Tutut dalam kegiatan ini adalah agar setiap perempuan mampu memaknai kemerdekaan baik untuk negara maupun dirinya sendiri. Setiap perempuan itu istimewa dengan berbagai pilihan karirnya. Hakikat merdeka adalah bebas memilih dan menjadi bermakna.
Di era saat ini, diharapkan perempuan dapat mengakses pendidikan setinggi mungkin, baik di dalam maupun di luar negeri. Perempuan harus berani dan mampu menjadi versi terbaik dari dirinya, serta turut berkontribusi di berbagai sektor, baik pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
Perempuan harus kreatif, karena dunia hari ini dipenuhi gagasan baru yang terus berkembang. Dunia kreatif sangat dinamis, dan kita berharap agar sesama perempuan saling mendukung satu sama lain. Kita percaya bahwa perempuan mampu menempati posisi strategis yang berdampak bagi perempuan lain serta menyuarakan kepentingan perempuan lainnya. Banyak perempuan yang telah mendobrak status quo dan membuka jalan dalam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni, dan banyak bidang lainnya. Sebagai perempuan, kita seharusnya saling mendukung dan merdeka melalui karya. Tutup Tutut Wijayanti.