Delay 16 Jam, Jemaah Haji Tapsel Akhirnya Tiba di Masjid Agung Syahrun Nur Sipirok

Berita Utama, Daerah370 Dilihat

 

GeraiMedia.Com-Tapanuli Selatan. Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu bersama Forkopimda menyambut kedatangan jemaah Haji kloter 23 asal Tapanuli Selatan dengan penuh rasa haru di Masjid Agung Syahrun Nur, Desa Kilang Papan, Kecamatan Sipirok, Minggu (21/7/2024).

“Alhamdulillah amang/inang (Bapak/Ibu) sudah sampai di Sipirok (Tapsel) dengan selamat. Walaupun perjalanan sempat mengalami kendala yang mengakibatkan keterlambatan sampai disini. Kami juga berdoa setelah selesai menjalankan ibadah haji akan semakin diberikan Allah kesehatan dan semakin meningkat ibadahnya,” ujar Bupati Dolly P Pasaribu.

Bupati menyampaikan ibadah yang dijalani saat di Makkah, sesampainya di tanah air jangan ditinggalkan malah semakin ditingkatkan, agar menjadi haji/hajjah yang mambrul. Tandanya dengan banyak perubahan yang positif dan menjadi contoh di tengah masyarakat.

Bupati juga menyampaikan kirim salam bagi seluruh keluarga jemaah haji, yang sudah menunggu kedatangan bapak/ibu. “Begitu juga semangat saya, yang mengejarkan dari Kecamatan SD. Hole untuk ketemu dengan Bapak/Ibu,” jelasnya.

Samsul Kamal Siregar selaku Ketua Kloter menyampaikan, bahwa Jemaah Haji Tapsel yang tergabung dalam kloter 23, yang berjumlah 223 orang berkurang menjadi 222, di karenakan salah satu jemaah kita atas nama Ibu Nurhamiah Simamoro telah meninggal dunia di tanah suci.

Samsul juga menceritakan bahwa pesawat yang membawa rombongan haji kloter 23 mengalami delay 16 jam sehingga pihak maskapai memberikan konpensasi kepada seluruh jemaah.

“Tentu perjalanan haji selama 45 hari, tidaklah singkat tentu banyak pengalaman serta pembelajaran saat menjalankan ibadah. Kami sangat bersyukur kepada Pak Bupati yang sudah bersedia menyambut kami,” jelasnya.

Sedangkan Bintara Siregar salah satu Jemaah Haji Tapsel menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Pemkab Tapsel terkhusus dengan Bapak Bupati. Yang sudah memberikan fasilitas dari mulai persiapan, keberangkatan serta kembali lagi ketanah air.

“Mungkin tanpa bantuan pemerintah daerah, yang dengan mengandalkan uang sendiri tentu tidaklah cukup,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *